Titip candi prambanan ya…

Not aku pamit ya? Wish me luck 4 the best! 🙂 Titip candi prambanan ya

Begitu sms darinya semalam, mak jenggirat saya kaget campur haru tur bangga.

Mengapa Kaget?

Saya bener-bener ndak nyangka kalau tanggal 12 yang dia maksud waktu melakukan perjalanan ndoyok bersama Jengjeng Tour, di kawasan elit Kotagede beberapa waktu yang lalu adalah hari keberangkatannya ke Jakarta.

Sesal saya adalah ketika tawaran jengjeng kedua di Kotagede tanggal 1 Muharam kemarin saya tolak dengan suksesnya. Dengan dipameri Zam bahwa mereka telah membuktikan warung yang pintunya sempat menimbulkan tafsir yang berbeda-beda diantara kami.

Mengapa Haru?

Sejak saya tercebur dalam komunitas CahAndong Juni tahun lalu, terlalu banyak kenangan yang melibatkannya dalam perhelatan Kopdar, baksos, ndoyok™. Menurut pengakuan dari seorang ahli arkeologi yang juga menyatakan dirinya sebagai sebagai Sultan Ndoyokarto Hadiningrat,

Saya bakal merindukan saat-saat seperti ini. Gojek kere bersama doyoker trainee, karena sebentar lagi ada yang meninggalkan Jogja ke Jakarta.

Ya, ndoyok is life style menurutnya. Saya cuma berpikir ndoyok di Jakarta itu jauh dekat pasti pake duit dan rumit, dari itu apakah dia masih bisa memekikan dengan lantang “Ndoyok is life style”??

Saya Bangga

Saya bangga bisa belajar banyak dari seorang yang humoris dengan gaya dan selera humor yang intelek seperti sampeyan.

Kalo dulu dia yang terusik dengan dongeng pengantar tidur dari sahabat yang pergi ke Jakarta, kini giliranku yang menuliskannya. Kelak siapa lagi yang akan menuliskan seperti ini tanpa farewell party?

Wish you luck for the best, Didit Kurniawan. Semoga kau dapatkan dotcom-mu disana, bukan diditbanget.com, bukan juga diditku.com bahkan bukan pula diditbilang.com.

Dan…, Candi Prambanan sudah saya titipkan ke Pak Satpam yang tiap hari jaga disana. Semoga kau dapatkan penawar stresmu di BHI karena banyak dokter spesialis jampi stress yang buka praktek setiap Jumat malam disana.

20 comments

  1. everyone goes to Jakarta.
    Emang ada apa sih di jakarta?? –> pertanyaan bodoh

    gw kira mas jengjeng yang ke jakarta, ternyata mas didit.

    yasu… met berjuang ya maaas….

  2. @iman brotoseno
    Maksudnya lebih kejam dari yang saya bayangkan Mas?

    @nisa
    setauku di jakarta ada monas *kalo belum ngungsi ke bogor karena menghindari banjir*

    @leksa, alle
    setidaknya ada satu yang berkurang ketika ndoyok, kang leksa mau gantiin kang didit jadi paparazi versi ndoyok?

    @aprikot
    memang koin bermuka 2, satu sisi ada yang ditinggalkan disisi lain ada yang gembira karena bakal ditengok *yang jelas didit kesana bukan dalam rangka nengok Bapak Haji Muhammad Soeharto* 😉

  3. weh, mas didit?
    akhirnya dirimuw menyusul teman-temanmu juga. selamat! smoga sukses slalu.
    *ah jadi pengen ke Jakarta kan*

    mas zam, giliranmu kapan? *ngelirik blog sebelah :p

  4. saya merindukan jogja…SELALU!!
    jakarta bagai kawah candradimuka bagi makhluk ndeso bin katrok seperti saya. kota dimana justru banyak ilmu yang bisa saya salin disini. hidup adalah investasi Nots, investasi dengan resiko tinggi yang bakal menghasilkan hasil yang tinggi pula..
    salam buat teman-teman…

    *nangis di warnet..ndoyok semakin sulit ditekuni*

Leave a reply to Praditya Cancel reply